PBU2U

LIWAA TAHLILI

basmalaa

Selasa, 24 Januari 2012

akhlakue


AKHLAK
Pengertian Akhlak
Kata  “akhlak” berasal dari bahasa arab, jamak daru “khuluqun” yang menurut bahasa berarti “budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat”. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan “khalqun” yang berarti kejadian, yang erat kaitannya juga dengan “khaaliq” yang berarti pencipta.  Demikian pula dengan “makhluqun” yang berarti yang diciptakan.
Secara istilah akhlak bias diartikan berbagai perspektif sesuai dengan para ahli tasawuf diantaranya :
a.       Ibnu Maskawaih memberikan definisi sebagai berikut :


Artinya:
“Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan fikiran (terlebih dahulu)”.
b.      Imam Al-Ghazali


Artinya :
“akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pemikiran (terlebuh dahulu ”.
c.       Prof. Dr. Ahmad Amin memberikan definisi, bahwa yang dim aksud akhlak adalah “Adatul Iradah” atau kehendak yang dibiasakan. Definisi ini terdapat dalam satu tulisannya yang berbunyi :



Artinya :
“sementara orang membuat definisi .akhlak, bahwa yang disebut akhlak adalah kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu disebut akhlak”.
         Makna kata “kehendak” dan kata “kebiasaan” dalam pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa kehendak adalah ketentuan dari beberapa keinginan manusia setelah bimbang, serta kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang sehingga mudah untuk melakukannya. Masing-masing dari kehendak dan kebiasaan ini mempunyai kekuatan. Dan gabungan dari kekuatan besar inilah yang disebut akhlak.
         Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya, tetapi sebenarnya tidak berjauhan maksudnya. Bahkan berdekatan artinya satu dengan yang lain. Sehingga Prof. Kh. Farid Ma’ruf membuat kesimpulan tentang definisi akhlak ini sebagai berikut :
“Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pemikiran terlebih dahulu”.
A.    Dalil Tentang Akhlak
·   “Sesungguhnya aku (Rasulullah SAW) diutus untuk menyempurnakan akhlak” (HR. Ahmad)
·   “Yang paling banyak memasukan manusia kedalam syurga adalah takwa dan akhlak mulia” (HR. Bukhari)
·   “Tidak ada sesuatu yang paling berat timbangan seseorang hamba selain dari akhlak yang mulia” ( HR. Bukhari)
·   “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang yang sempurna budi pekertinya” (HR. Tirmidzi)
·  QS. Annisa ayat 36






Artinya : “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh , dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”.
·   QS. Shad ayat 46




Artinya : “Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat”.



B.     Sumber Akhlak
Persoalan "akhlak" didalam Islam banyak dibicarakan dan dimuat dalam al-Hadits sumbertersebut mrupakan batasan-batasan dalam tindakan sehari-hri bagi manusia ada yang menjelaskan artibaik dan buruk. Memberi informasi kepada umat, apa yang mestinya harus diperbuat dan bagaimana harus bertindak. Sehingga dengan mudah dapat diketahui, apakah perbuatan itu terpuji atau tercela, benar atau salah.
Kita telah mengetahui bahwa akhlak Islam adalah merupakan sistem moral atau akhlak yang berdasarkan Islam, yakni bertititk tolak dari aqidah yang diwahyukan Allah kepada Nabi atau Rasul-Nya yang kemudian agar disampaikan kepada umatnya. Akhlak Islam, karena merupakan sistem akhlak yang berdasarkan kepada kepercayaan kepada Tuhan, maka tentunya sesuai pula dengan dasar dari pada agama itu sendiri.
Dengan demikian, dasar atau sumber pokok daripada akhlak adalah al- Qur'an dan al-Hadits yang merupakan sumber utama dari agama itu sendiri.26 Pribadi Nabi Muhammad adalah contoh yang paling tepat untuk dijadikan teladan dalam membentuk kepribadian. Begitu juga sahabat-sahabat Beliau yang selalu berpedoman kepada al-Qur'an dan as-Sunah dalam kesehariannya.
Beliau bersabda:



Artinya: Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Nabi saw bersabda,"telah ku
tinggalkan atas kamu sekalian dua perkara, yang apabila kamu berpegang
kepada keduanya, maka tidak akan tersesat, yaitu Kitab Allah dan sunnah Rasul-
Nya.
         Dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa segala perbuatan atau tindakan
manusia apapun bentuknya pada hakekatnya adalah bermaksud mencapai
kebahagiaan, sedangkan untuk mencapai kebahagiaan menurut sistem moral atau
akhlak yang agamis (Islam) dapat dicapai dengan jalan menuruti perintah Allah yakni dengan menjauhi segala larangan-Nya dan mengerjakan segala perintah-Nya, sebagaimana yang tertera dalam pedoman dasar hidup bagi setiap muslim yakni al- Qur'an dan al-Hadits.
C.    Macam-macam Akhlak
Dalam bukunya Drs. Barmawie menguraikan tentang 2 macam akhlak yaitu :
Akhlaaqul Mahmudah( Terpuji)
1. Amanah : dapat dipercaya
2. Aliefah : Disenangi
3. Al 'afwu : pema'af
4. Aniesatun : manis muka
5. Alkhairu : Baik
6. Al Khusyuu' : Tekun sambil menundukan hati
7. Ad Dhiyafah : menghormati tamu
8. Al Ghufraan : Suka memberi maaf
9. Al Hayaau : Malu perbuat tercela
10. Al Hilmu: menahan diri dari berbuat maksiat
11. Al Hukmu Bil'adli : Menghukum secara adil
12. Al Ikhwauu: Senang bersaudara
13. Al Ihsan : berbuat baik
14. Al 'Ifaafah: Memelihara kesucian diri
15. Al Muru'ah: berbudi tinggi
16. An Nadhaafah : bersih
17. Ar rahmah : belas kasih
18. As Sakhaau : Pemurah
19. As Salaam : Kesentosaan
20. As Sholihat : Bermal sholih
21. As Shabru : Sabar
22. Ash Shidqotu : Jujur
23. Asy Syaja'ah : Berani
24. At Ta'awun : Saling toong menolong
25. At Tawadhu' : Rendah hati
26. At Thadaru' ; Merendahkan diri terhadap Allah
27. Qona'ah : Merasa cukup dengan apa yang ada
28. 'Izatun Nafsi : Berjiwa kuat

Akhlakul Madzmuumah (Tercela)
1.Anaaniah : Egoistis
2. Al baghyu : lacur
3. Al bukhlu ; kikir
4. Al Buhtan : Mengada-adakan seustau yang tidak ada
5. Al Khamru : Peminum khamr
6. Al Khiyanah : Khianat
7. Adh Dhulmu : Aniaya
8. Al Jubun : pengecut
9. AL fawaahisy : Berbuat dosa besar
10. Al Gadhab : pemarah
11. Al Ghassyu : menipu
12. Al Ghiebah : Mengumpat , membicarakan keburukan orang lain
13. Al Ghina ; merasa tidak butuh orang lain
14. Al Ghurur : Mengelabui
15. Al Hayaatud Dunyaa: Lebih cinta dunia, lupa akherat
16. Al Hasad : dengki
17. Al Hiqdu : Dendam
18. Al Ifsaad : berbuat kerusakan
19. Al Intihar : Menjerumuskan diri ke dalam kesesatan
20. Al Israaf : berlebih-lebihan
21. Takabur
22. Al Kadzbu : Dusta
23. Alkufru : meningkari nikmat
24. Al liwaat : Homo sexual
25 Al mAkru : Penipuan
26. An Namiemah : mengadu domba
27. Qotlun nafsi : membunuh tanpa alasan yang dibenarkan agama
28. Ar Ribaa : memakan riba
29. Ar Riyaa': Mencari muka
30 : As Shikhriyah : berolok-olok
31. As Sirqoh : Mencuri
32. As Syahwat : mengikuti hawa nafsu
33. At Tabdzier : MEnyia-nyiakan ( Mubazir)





Daftar Pustaka

http://islamwiki.blogspot.com
Under Creative Commons License:
Attribution

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laman